Olahraganesia.id – Pastinya kita sudah tau, Sepak bola merupakan olahraga yang dimainkan sebelas melawan sebelas. Dimana kedua kesebelasan tersebut saling berusaha untuk mencetak gol.
Dibutuhkan suatu pola agar dapat menembus pertahanan lawan. Di dunia ini sudah banyak pola-pola Sepak bola yang kita kenal, baik itu pola penyerangan maupun pola bertahan. Keduanya harus diterapkan seimbang dan baik oleh sebuah tim apabila tim tersebut ingin meraih kemenangan.
Berikut ini olahragnesia akan bahas beberapa jenis pola permainan Sepak bola yang wajib kamu ketahui.
Pola Permainan Sepak Bola
Di dunia ini hampir setiap pelatih sepak bola mempunyai gaya bermainnya masing-masing, seperti contoh Pep Guardiola Pelatih yang pernah menukangi Barcelona, Bayern Muenchen dan saat ini Manchester City ini sangat kental dengan permainan satu dua yang baik.
Gaya permainan Pep juga sangat sulit untuk dibaca oleh pelatih lain. Maka dari itu dengan gaya permainannya itulah dia berhasil meraih banyak gelar di semua kompetisi.
Berikut ini beberapa pola permaianan Sepak bola modern.
Pola Penyerangan dalam Sepak Bola
Menyerang adalah hal yang harus di lakukan suatu tim agar dapat mencetak gol dan meraih kemenangan. Namun apakah penyerangan dilakukan begitu saja tanpa adanya skema atau pola ? Tentunya tidak. Pemilihan pola penyerangan yang baik akan membuahkan hasil yang positif.
Dalam peradaban Sepak bola modern ini banyak sekali jenis pola penyerangan yang harus kamu ketahui. Berikut beberapa diantaranya.
#1. Melakukan Gerakan Tersusun
Gerakan tersusun maksudnya ialah, penyerangan yang dilakukan oleh sebuah tim sudah tersusun dengan rapi sesuai dengan posisi pemain masing-masing.
Jadi pemain yang berposisi sebagai gelandang akan selalu berada ditengah tidak berusaha mundur ataupun maja. Begitupun pemain yang berposisi sebagai pemain bertahan, dia harus fokus berada di belakang untuk menjaga pertahanan.
Para pemain juga harus melakukan tugasnya masing-masing dengan sebaik mungkin. Apabila tidak dilakukan pastinya pola penyerangan yang satu ini tidak akan berjalan dengan baik.
Pola penyerangan dengan gerakan tersusun juga harus sering dilatih, guna memantapkan polanya dan juga sebagai bahan evaluasi untuk menghadapi pertandingan. Skema ini juga bisa dilakuakan pada saat tendangan pertama, tendangan bebas, tendangan penjuru atau lemparan ke dalam.
Semakin sering dilatih, maka pola permainannya pun akan semakin matang dan antara pemain satu dengan yang lainnya juga akan tumbuh Chemistry atau bisa dibilang semakin kompak.
Baca Juga: Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
#2.Penyerangan Sisi Sayap
Untuk menghadapi tim dengan pertahanan yang kokoh, mungkin saja pola penyerangan yang satu ini cocok untuk diterapkan.
Pola penyerangan jenis ini dijamin ampuh untuk membombardir pertahanan lawan. Dengan memanfaatkan kelincahan dua pemain sisi sayap kanan dan kiri, sebuah tim akan memainkan permainan bola-bola panjang.
Kekuatan pola penyerangan ini terletak pada akurasi umpan pemain tengah dan kelincahan pemain sayap dalam mengobrak-abrik pertahanan musuh. Namun tetap fokus juga pada pertahanan apabila tim lawan melakukan serangan balik.
#3. Serangan Balik
Pola Penyerangan serangan balik atau yang biasa disebut juga counter attack merupakan strategi penyerangan dengan memanfaatkan kelengahan tim lawan.
Jadi tim dengan strategi ini akan lebih dulu memainkan bola dipertahanan sendiri, setelah pemain lawan agak sedikit keluar dari daerah pertahanannya dan ada kelengahan disitu baru tim melakukan penyerangan ke pertahanan lawan.
Posisi yang sedikit maju dan kelengahan yang ada pada tim lawan bisa menjadi senjata bagi tim untuk mencetak gol ke gawang lawan.
#4. Tendangan Keras Langsung
Tentunya ini bukan pola utama dalam permainan Sepak bola, namun jenis penyerangan yang satu ini bisa menjadi alternatif untuk mencetak gol apabila tim sudah frustasi dengan pertahanan kokoh tim lawan.
Apabila dirasa sudah buntu untuk mencetak gol, maka taktik yang ini bisa kamu coba. Dengan memanfaatkan tendangan keras dan terarah yang kamu miliki, kamu bisa saja mencetak gol dari jarak jauh.
Penyerangan ini hanya memegang satu ketentuan, yaitu “apabila ada kesempatan tendang ke arah gawang”. Sejauh apapun jaraknya, apabila dirasa mampu dan terarah ke gawang maka boleh-boleh saja kamu tendang langsung kearah gawang.
Formasi yang Cocok untuk Pola Penyerangan
Penentuan formasi dalam pola penyerangan sangatlah penting, ini juga menjadi salah satu faktor keberhasilan suatu pola dijalankan. Misalkan, dengan jumlah penyerang atau striker yang sedikit maka kamu dan timmu akan sulit melakukan pola penyerangan.
Sebaliknya jumlah penyerang atau striker yang banyak akan mempermudah kamu untuk menjalankan pola penyerangan.
Berikut ini beberapa formasi yang cocok untuk pola penyerangan.
#1. Formasi 4-3-3
Pola penyerangan dengan formasi ini dibuktikan cukup efektif. Dengan empat pemain bertahan dirasa cukup untuk mempertahankan lini belakang, tiga pemain tengah juga sangat cukup guna mengatur irama permainan, dan tiga pemain depan juga pastinya mampu untuk membuyarkan konsentrasi pemain lawan.
Baik pola penyerangan yang tersusun atau dengan memanfaatkan sayap kanan dan kiri formasi ini dianggap cocok oleh para ahli Sepak bola. Formasi ini jugalah yang sering dipakai di era Sepak bola modern.
#2. Formasi 4-4-2
Walaupun hanya dengan dua striker, formasi ini juga sangat cocok dengan pola penyerangan. Empat pemain tengah dirasa bisa membantu tugas dua striker untuk mencetak gol.
Kekreativitasan pemain tengah juga haruslah tinggi pada formasi ini, semakin pintar pemain tengah mengatur ritme permainan, maka semakin mudah juga tim untuk menciptakan peluang dan mencetak gol.
#3. Formasi 4-2-3-1
Sebenarnya formasi ini hampir mirip dengan formasi 4-3-3. Bedanya pada formasi ini pemain sayap yang bermain di sisi kanan dan kiri juga harus membantu pemain tengah untuk mengatur permainan. Jadi tugas dari pemain sayap menjadi double.
Namun hal tersebut menjadi nilai positif, jadi pemain yang ada di tengah semakin mudah untuk mengalirkan bola kedepan.
#4. Formasi 4-2-4
Formasi inilah yang sudah mengantarkan Brasil juara dunia pada tahun 1958. dengan empat pemain bertahan dikira mampu menahan serangan dari tim lawan yang akan datang ke pertahanan tim.
Dua gelandang yang berdampingan ini mempunyai peran sentral sebagai pengatur tempo serangan dan juga sebagai orang pertama yang mempunyai tugas memutus serangan lawan.
Lalu empat penyerang yang akan saling bahu-membahu menciptakan peluang dan mencetak gol dengan berbagai cara. Formasi ini sangatlah cocok untuk tim yang mempunyai karakter penyerang-penyerang hebat.
Baca Juga: Pengertian Kick Off dan Sejarahnya
Pola Pertahanan dalam Sepak Bola
Dalam pertandingan Sepak bola tentunya kamu dan timmu tidak akan selalu menyerang, akan tetapi ada saatnya pasti untuk bertahan. Dalam bertahan juga butuh adanya pola, yang biasa kita sebut sebagai pola pertahanan.
Pola permainan Sepak bola modern juga kita banyak mengenal beberapa pola pertahanan Sepak bola, berikut diantaranya.
#1. Pertahanan Area (Zone Marking)
Pola pertahanan ini terfokus pada satu zona atau area. Setiap pemain hanya terpaku pada daerah, walaupun sesekali wajib untuk memperhatikan pergerakan lawan juga.
Fokus dan komunikasi menjadi kunci utama berhasilnya pola pertahanan ini. Apabila salah satu seorang pemain kehilangan fokusnya, maka pola pertahanan inipun tidak akan berjalan dengan baik.
Jadi semua pemain tidak mengawal pemain, melainkan mengawal area. Tidak boleh pemain lawan dengan mudah memainkan bola di area yang sudah ditetapkan sebagai Zone Marking tersebut.
Walaupun lumayan beresiko, pola pertahanan ini masih sering dipakai oleh klub-klub besar dan pelatih-pelatih besar.
#2. Pertahanan Satu Lawan Satu (Man to Man Marking)
Berbeda dari yang sebelumnya, justru pola pertahanan ini terfokus pada salah satu pemain. Jadi setiap pemain akan diberi tugas untuk mengawal satu pemain lawan. Pemain yang diberi tugas tersebut haruslah siap dan tidak boleh kecolongan oleh lawan yang di kawalnya.
Akan tetapi apabila pemain tersebut sudah keluar dari area pertahanan maka itu bukanlah tanggung jawabnya lagi. Karena yang biasa diberi tugas mengawal pemain lawan ialah pemain bertahan.
Area pun tidak menjadi fokus utama dalam pola ini. Akan tetapi komunikasi dan kerjasama tetap menjadi faktor utama dibalik kesuksesan pola pertahanan ini.
#3. Pertahanan Kombinasi (Man to Man Marking dan Zone Marking)
Ini merupakan pola pertahanan yang sangat rumit. Bagaimana tidak, pola yang awalnya man to man marking akan secara tiba-tiba diubah menjadi Zone Marking atau sebaliknya.
Fokus yang tinggi dan komunikasi per lini menjadi faktor utama keberhasilan pertahanan kombinasi. Adanya tanggung jawab per lini terhadap daerahnya masing-masing juga harus diperhatikan.
Formasi yang Cocok untuk Pola Pertahanan
Bukan cuma penyerangan saja ada formasi khusus, dalam bertahan juga harus memperhatikan formasi yang digunakan. Semakin cocok formasi yang digunakan, maka akan semakin sulit ditembus pertahanan kamu dan timmu.
Berikut ini beberapa formasi andalan yang biasa digunakan untuk pola pertahanan.
#1. Formasi 5-3-2
Formasi ini sangatlah cocok untuk tim yang bermain bertahan. Dengan mengandalkan lima pemain bertahan, tim lawan akan kesulitan dan frustasi dalam menembus pertahanan tim kamu.
Tiga pemain gelandang juga bisa fleksibel dalam bermain, ketiganya bisa membantu bertahan dan juga bisa sewaktu-waktu membantu striker untuk melakukan penyerangan.
Dan dua pemain depan, mempunyai tugas untuk mencetak gol. Dimana keduanya haruslah siap kapan saja bola datang. Kedua pemain ini harus cerdik dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan,
#2. Formasi 3-5-2
Sebenarnya formasi ini tidak jauh berbeda dengan formasi 5-3-2, karena keduanya sama-sama menggunakan lima pemain bertahan, tiga pemain tengah, dan dua penyerang.
Perbedaannya terletak pada dua pemain yang bermain di sisi kanan dan kiri. Pada formasi ini, kedua pemain tersebut mempunyai peran ganda, yaitu sebagai pemain bertahan dan juga sebagai pemain tengah.
Karena peran ganda tersebutlah, pemain yang mengisi pos ini haruslah mempunyai stamina yang bagus.
Baca Juga: Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa
Akhir Kata
Pola permainan Sepak bola mana saja tergantung dengan kematangan suatu dalam melatihnya. Semakin sering pola permainan Sepak bola di latih, semakin matang juga pola tersebut diterapkan di lapangan.
Tentunya pengambilan keputusan pola yang manakah yang harus diterapkan merupakan kebijakan dari pelatih, kita sebagai pemain hanyalah menjalankan apa yang telah diinstruksikan oleh pelatih.
Tugas kita sebagai pemain juga harus bersungguh-sungguh dalam memahami pola dan formasi yang pelatih berikan, supaya antar pelatih dan pemain mempunyai fikiran yang sama, sehingga tim pun bermain sesuai dengan rencana.
Demikian beberapa pembahasan olahraganesia mengenai pola permainan Sepak bola, semoga dapat menambah wawasan kita semua tentang Sepak bola. Salam Olahraga!